Monday, July 30, 2012

Bila, berujar kau. Dua tanka

Sebagai pemula dan murid haiku yang lambat, saya tidak terlatih menulis dalam bahasa Indonesia. Bukannya tidak mencintai bahasa nasional, saya mulai belajar dengan menulis dalam bahasa Inggris karena hanya bahasa itu yang bisa menjembatani saya dengan para guru saya. Tidak di Indonesia, mereka tinggal di berbagai titik di bola bumi ini. 

Kalaupun ada naskah berbahasa Indonesia, lazimnya itu adalah versi kedua atau terjemahan saya dari naskah aslinya. Beberapa teman secara halus mengkritik saya karena kebiasaan itu. Jengah dan malu juga tiap kali saya mendapat "teguran" semacam itu. Maka, tidak cuma satu dua kali saya mencoba menulis dalam bahasa Indonesia. 

Naskah berikut ini beberapa dari sedikit tanka yang aslinya saya tulis dalam bahasa Indonesia.

::

1/
bila, berujar kau
ombak berhenti datang
menyambangi pesisir
diam-diam bayangan kita
lebih dulu mencapai laut



if only those waves
stop reaching the shore
your voice indistinct
our shadows unnoticed
race towards the sea

2/
sepagi ini
ia sudah memanggilmu
kicau prenjak
dingin yang sibakkan tirai
datang atau pergikah?



still too early
the morning call
o little birds
our curtain waves to
the ebb and flow of air

No comments:

Post a Comment